Penjual  obat kuat yang tertangkap oleh petugas dari Kepolisian Resor Kota  (Polresta) Kediri, Jawa Timur, mengaku konsumennya paling banyak berasal  dari kalangan mahasiswa.
“Yang paling banyak membeli dari kalangan mahasiswa baik laki-laki maupun perempuan. Mereka rutin datang ke toko, namun untuk apa saya juga tidak tahu,” kata Sutriawan, tersangka penjual obat kuat dan berbagai alat bantu seks kepada petugas dari Satuan Reserse dan Narkoba, Polresta Kediri, Senin (5/9), seperti dilansir ANTARA.
Ia mengaku sudah cukup lama menggeluti usaha untuk menjual berbagai  alat tersebut. Selain tingkat keuntungan yang cukup tinggi, pangsa pasar  bisnis tersebut juga tidak pernah surut. Kepada petugas pria berusia 21  tahun itu mengaku sudah sekitar enam bulan menggeluti usaha itu. Harga  yang ditawarkan juga relatif terjangkau, mulai Rp 30 ribu hingga ratusan  ribu rupiah.“Yang paling banyak membeli dari kalangan mahasiswa baik laki-laki maupun perempuan. Mereka rutin datang ke toko, namun untuk apa saya juga tidak tahu,” kata Sutriawan, tersangka penjual obat kuat dan berbagai alat bantu seks kepada petugas dari Satuan Reserse dan Narkoba, Polresta Kediri, Senin (5/9), seperti dilansir ANTARA.
“Saya rutin dikirimi berbagai obat kuat tersebut dari warga di Tulungagung. Namun, saya juga tidak kenal siapa orang tersebut, karena saya hanya pesan,” katanya menjelaskan.
Kasatreskoba Polresta Kediri Ajun Komisaris Polisi Sudadi mengatakan, pihaknya sudah cukup lama mengincar aksi jual beli obat dan barang-barang tersebut. Selain tidak mempunyai izin, barang-barang itu juga tidak dapat dapat dipertanggungjawabkan kesehatannya. Untuk itu, pihaknya mengamankan barang-barang tersebut.
Dari berbagai barang yang diamankan terdapat beberapa alat maupun obat yang sering digunakan untuk berhubungan seks, seperti pil viagra, kondom, maupun berbagai alat dan perlengkapan lainnya.


Posting Komentar